Minggu, 04 September 2016

mpi mukhlisin

1.       .manajement sebagai seni?
1Menurut R. Terry, Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
2Menurut Lawrence A. Appley, Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.
3menurut Horold Koontz dan Cyril O’donnel, Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.

2.       Fungsi-fungsi manajement serta penjelasan?
Planning/Perencanaan
Organizing/pengorganisasian
Actuating/pengaplikasian
Controlling/pengawasan
3.       Mbs mbi dan mbo?
Prinsip Manajemen Pendidikan Islam berdasarkan Sasaran (MBS)
Prinsip Manajemen Pendidikan Islam berdasarkan Informasi (MBI)
Prinsip Manajemen Pendidikan Islam berdasarkan Orang (MBO)
4.       Hal yang urgen dalam SIM?
Identifikasi jenis informasi yang dibutuhkan.
Penentuan sumber data dan informasi yang ditentukan
Pennetuan siapa yang membutuhkan informasi
Komunikasikan informasi secara tepat, terpercaya kepada para pengambil keputusan
5.       Pengertian perencanaan m beishline?
Perencanaan menentukan apa yang harus dicapai (menentukan waktu secara kualitatif), dan bila hal itu harus dicapai, dimana hal itu harus dicapai, bagaimana hal itu harus dicapai, siapa yang bertanggung jawab, mengapa hal itu harus dicapai
6.       5w 1h?
What: Apa yang harus dikerjakan?
Why : Mengapa pekerjaan itu harus dilakukan?
Who : Siapa yang akan mengerjakan?
When : Kapan pekerjaan tersebut dikerjakan?
Where : Dimana pekerjaan itu dilakukan?
How : Bagaimana cara mengerjakannya?

7.       Prinsip2 peng organisasian?

8.       Proses-proses pengorganisasian?
9.       Fungsi2 operasional dalam m.personalia dan penjelasan?
Pengadaan tenaga Kerja (procurement)
Pengembangan (development)
Kompensasi
Integrasi
Pemeliharaan (maintenance)
Pemutusan hubungan kerja (separation)
10.   Sebutkan & jelaskan 3 aspek penting yang perlu dilakukan kepsek dalm mengelola personalia?
1.       Peningkatan Profesionalisme
Peningkatan kemampuan guru dan staf administrasi dapat dilakukan melalui:
  a. Mengikutsertakan guru/staf pada pelatihan yang sesuai. Mereka yang selesai mengikuti pelatihan harus menularkan pengetahuannya kepada yang lain.
  b. Sekolah perlu menyediakan buku atau referensi yang memadai bagi guru/staf
  c. Mendorong dan menfasilitasi guru/staf  untuk melakukan tutorial sebaya. Kepala sekolah juga perlu mendorong pertemuan berkala antar guru mata pelajaran sejenis di sekolah
2.       Pembinaan   karir
Untuk pembinaan karir guru dan staf administrasi, kepala sekolah harus membantu, mendorong, dan menfasilitasi agar mereka dapat meningkatkan karirnya
3.       Pembinaan kesejahteraan
Kesejahteraan harus diartikan material dan non material yang mengarah kepada kepuasan kerja. Untuk itu perlu di lakukan antara lain:
a. Memberikan apa yang menjadi hak guru dan staf administrasi.
b. Memberikan penghargaan baik berupa material mauun non material bagi yang berprestasi atau telah mengerjakan tugas dengan baik.
c. Membina hubungan kekeluargaan diantara para guru/staf beserta keluarganya.


peraga qurany 1

Qur-any 1 BBAACCAA TTUULLIISS AALL QQUURR--AANN
IIKKAATTAANN PPEENNDDIIDDIIKK IIMMTTAAQQ
SEKRETARIAT : ORKAB JOMBANG BAPAK Dr. AGUS PRIANTO, M.Pd, CEWENG GANG IV RT 07 RW 02 DIWEK JOMBANG
TELP. 081284327500/085730664393,WEB: www.ipdi.in E-mail: ipdiin@gmail.com
PPEERRKKUUMMPPUULLAANN NNAASSIIOONNAALL
















MAKALAH
DZIKIR, DO’A ROMADLON DAN PENGERTIAN PUASA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah :Tafsir ahkam
Dosen pengampu:
Sholechan S,pdi







Oleh Kelompok : VIII







SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
AL URWATUL WUTSQO JOMBANG
2015







DZIKIR DAN DO’A ROMADLON


#sŒÎ)ur   y7s9r'y    ÏŠ$t6Ïã   ÓÍh_tã    ÎoTÎ*sù    ë=ƒÌs% (    Ü=Å_é&    nouqôãyŠ    Æí#¤$!$#    #sŒÎ)    Èb$tãyŠ ( (#qç6ÉftGó¡uŠù=sù Í< (#qãZÏB÷sãø9ur Î1 öNßg¯=yès9 šcrßä©ötƒ

Artinya
dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka sungguh aku sangat dekat. aku mengabulkan do’a orang yang berdoa apabila ia berdo’a (kepada-Ku), Maka hendaklah mereka memenuhi bagi-ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka, mereka mendapat petunjuk (kebenaran).          (al baqoroh 186)


Wa idzaa sa-alaka ‘ibaadi ‘annii: Sunnah (disukai) berkata tentanng allah pada Rosul melalui Ulama’. Diqiyaskan beranya tentang Allah adalah bertanya tentang perilaku Rosul atau Ulama’, serta tentang kebaikan dan agama. Dalam menghamba kepada Allah, wajib berguru pada Ulama’ yaitu mendekatinya.
Fa innii qoriibun: pada waktu Romadhan dan puasa apapn, wajib mendekatkan dari kepada Allah dengan cara memperbanyak Dzikir dan doa. Dzikir dan doa romadhan antara lain:
بسم الله الذ ى لايضرمع اسمه شئ في الارض ولافي السماءوهو السميع العليم
(Dengan Nama Allah Dzat yang tidak member bahaya beserta nama-Nya sesuatu dibumi dan tidak (member bahaya) di langit dan Dia (Allah) Maha Mendengar, Maha Mengetahui ).
اشهد ان لااله الاالله,استغفرالله اساءلك الجنة واعوذبك من سخطك والنار
(aku bersaksi tiada yang disembah selain Allah. Aku minta ampun pada Allah. Aku minta pada-mu surga dan aku berlindung dari murka-mu dan siksa neraka).

سبحان الملك القدوس سبوح قدوس ربنا ورب الملائكة والروح
(Maha suci, Raja yang suci, Yang sangat suci. Tuhan kami dan Tuhan malaikat dan Roh)
اللهم انك عفو كريم تحب اعفو فاعف عنا
(ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf, sangat mulya, Engkau suka pemaafan, maka maafkan kami).
Ujiibu da’wata adda’I idzaa da’aani: wajibb yakin bahwa Allah mengabulkan do’a. dalam berdo’a, wajib menyadari bahwa Allah yang kuasa menjadikan sesuatu dan menyadari bahwa, kita tidak kuasa atas diri kita. Misalnya, kita tidak bias terbebas dari neraka atau masuk surge tanpa pengkabulan do’a kita oleh Allah. Contoh lain, kita tidak bias beriman, beribadah, dan berakhlakq tanpa pengkabulan do’a oleh Allah. Berdo’a bukan hanya dengan mulut saja, tapi juga dengan perbuatan dan hati
Falyastajibuu lii: sunnah(disukai) mengakhiri do’a dengan mohon agar do’a dikabulkan. Dalam berdo’a wajib berniat melaksanakan perintah Allah.
Walyu-minuu: waji berdo’a agar ditingkatkan kualitas iman kita, termasuk juga kualitas ibadah, dan akhlaq. Makruh (tidak diukai) berdo’a mnta duniawi, yaitu tahta (jabatan, sanjungan, tidak dilecehkan, dan sebagainya), harta, keluarga, dan asmara. Urusan tahta, misalnya jika kita disanjung, maka kita limpahkan sanjungan itu untuk Allah saja yang menjadikan. Jika kita dilecehkan, maka kita berdo’a agar orang yang melecehkan itu diampuni oleh Allah. maka wajib diperangi. Urusan harta, wajib berdo’a agar bersyukur, walaupun sedikit dan wajib berdo’a agar melalui harta bisa masuk surge dan terbebas dari neraka. Urusan asmara, kita berdo’a agar terhindar dari mendekati zina, yaitu: pacaran baik melalu sms, berangan-angan dan sebagainya. Wajib berdo,a agar diberi jodoh orang yang baik, dan agar melamar atau menerima lamaran hanya berdasarkan kepentingan agamanya saja, yaitu: iman, ibadah dan akhlaq, bukan berdasarkan kepentingan duniawi, yaitu cantik/tampan, kaya atau terhormatnya dan sebagainya.
La’allahum yarsyuduuna: wajib berdo’a agar dijadikan selalu dalam kebenaran, dengan cara melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. 

PENGERTIAN PUASA

¨@Ïmé&                  öNà6s9           s's#øs9           ÏQ$uŠÅ_Á9$#              ß]sù§9$#          4n<Î)            öNä3ͬ!$|¡ÎS 4
    Istri kalian      kepada    menggauli             berpuasa         malam       bagi kalian     Dihalalkan


`èd         Ó¨$t6Ï9              öNä3©9                         öNçFRr&ur              Ó¨$t6Ï9                 £`ßg©9 3                           zNÎ=tæ
         Maha          bagi mereka             pakaian          dan engkau      bagi kalian        pakaian    mereka
    Mengetahui   

ª!$#        öNà6¯Rr&               ÅÝøsƒø:$#          ÏŠuqóF{$#         z`ÏB    ̍ôfxÿø9$# (        ¢OèO      (#qJÏ?r&
                           kemudian      Fajar       dari                                                      sungguh      Alloh
                                                                                                                                         kalian

tP$uÅ_Á9$#           n<Î)        È@øŠ©9$# 4              Ÿwur                            ÆèdrçŽÅ³»t7è?                            óOçFRr&ur
Dan kalian                                                                  dan tiada           pd wkt     kepada       berpuasa
                                                                                                                malam
tbqàÿÅ3»tã        Îû            ÏÉf»|¡yJø9$# 3                           y7ù=Ï?                           ßŠrßãn             «!$#      Ÿxsù


$ydqç/tø)s? 3            y7Ï9ºxx.           ÚúÎiüt6ム         ª!$#       ¾ÏmÏG»tƒ#uä   Ä¨$¨Y=Ï9     óOßg¯=yès9

     šcqà)­Gtƒ { }

Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, Yaitu fajar. kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf[115] dalam mesjid. Itulah larangan Allah, Maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.

Uchilla lakum lailata ash-shiyaami ar-rofatsailaa nisaa-ikum: Halal berbuat rofats atau cabul pada malamnya puasa. Rofats atau cabul yaitu: hubungan suami istri dan hal-hal seputar itu.
            Ayat ini, menjadi dasar bahwa yang termasuk membatalkan puasa adalah melakukan hubungan suami istri pada siang hari di bulan romadlon. Juga mengandung hukum haram melakukan rofats bagi yang puasa misalnya mendekati zina, pacaran, sms-an, dsb. Hokum haram itu tidak membatalkan puasa tapi menghilangkan pahala puasa.
            Bahkan hubungan suami istri (menempelnya dua kelamin) di siang hari, juga wajib membayar denda. Dendanya yaitu: membebaskan seorang budak atau puasa dua bulan berturut-turut atau member makan 60 orang miskin. Hal yang berdasarkan qiyas pada kuhuman bagi suami yang menzhihar istri (QS. Al mujaadilah ayat 2),  dikarenakan antara keduanya mempunyai kesamaan yaitu: sama-sama menghalalkan apa yang diharamkan Allah atau sebaliknya mengharamkan yang dihalalkan Allah. Juga sesuai hadits riwayat Buhori Muslim tentang keharaman hubungan suami istri pada siangnya Romadlon.
Hunna libaasun lakum wa-antum libasun laahunna: halal tidur tanpa busana dengan suami istri, karena suami adalah pakaian untuk istri dan istri adalah pakaian untuk suami. Juga halal berkata-kata atau jorok atau semacamnya antara suami istri, tetapi haram diceritakan atau diperlihatkan pada orang lain dan harus ditutupi dan dirahasiakan.
            Ayat ini juga mengandung arti haram cabul atau porno pada selain suami/istri. Misalnya: tidur tanpa busana baik sendiri maupun bersama teman sesame laki-laki atau perempuannya ataupun bersama keluar-ganya.
            Dari ayat ini, wajib antara suami/istri saling menutupi aib, haram saling membuka aib. Dalam hal saling menutup aib, diqiyaskan dengan suami/istri adalah antara guru dan murid, yaitu wajib saling menutupi.
‘alima Alloohu annakum kuntum takhtaa-nuuna anfusakum: wajib tetap mengagumkan Allah saat bersama dengan suami atau istri, karena Allah membolehkan cabul suami istri adalah atas Maha Mengetahui-Nya, bahwa kita tidak bisa menahan nafsu. Saat cabul suami istri, sunnah (disukai) membaca ayat ini dan selalu mengingat maksudnya, yaitu: “Ya allah, Engkau Maha Mengetahui, bahwa aku tidak kuat dalam menahan hawa nafsu”. Diqiyaskan dengan hokum yang berlaku khusus ini, adalah wajib mengagumkan Allah dalam keadaan apapun, terutama jika tanpa sengaja melanggar hokum Allah.
Fataaba ‘alaikum wa’afaa ‘ankum: wajib selalu bertaubat dan minta ampun pada Allah. Wajib yakin bahwa Allah Maha penerima taubat dan Maha pemaaf.
Fal-aana baasyiruu hunna: Dalam mencampuri suami/istri, wajib niat menyenangkan pasangannya. Yaitu suami wajib niat menyenangkan istri, dan istri wajib niat menyenangkan suami. Lafazh “baasyiruu” bisa berarti saling menyenangkan kalian. Wajib berkata-kata dan berbuat hal-hal yang menyenangkan pasangannya, meskipun itu jorok bagi selain suami/istri. Haram merasa berdosa pada yang dihalalkan oleh Allah.
Wa ibtaghuu maa kataba alloohu lakum: wajib berusaha mencari rizki yang halal, sebab lafazh “kataba bisa berarti wajib, yakni carilah apa yang Allah wajibkan pada kalian. Dalam mencari rizki, wajib tawakal, ridha, dan qonaah atas apa yang Allah tentukan. Sebab lafazh “kataba” juga bisa berarti menentukan. Pada bulan romadlan atau waktu puasa, sunnah (disukai) mencari rizki dimalam hari. Hal ini sehubungan dengan perintah Allah mencari rizki yang didekatkan dengan kegiatan malamnya puasa. Diqiyaskan dengan hal tersebut, maka wajib mencari siasat untuk memudahkan ibadah kepada Allah.
Wa kuluu wasyrobuu chattaa yatabayyana lakum al khoithu al abyadlu mina al khoithi al aswadi mina al fajri: boleh(mubah) makan dan minum pada waktu malamnya puasa. Ayat ini menjadi dasar bahwa, puasa adalah tidak makan dan tidak minum. Diqiyaskan dengan makan dan minum adalah merokok. Jadi, merokok membatalkan puasa.
            Sunnah (disukai) menyampaikan hokum Allah itu juga dari segi enaknya, sebagai mana ayat ini menyampaikan kebolehan makan dan minum pada malamnya puasa. Padahal yang dimaksuk adalah larangan makan dan minum pada waktu siang.
            Ayat ini juga menjadi dasar batas mulainya puasa adalah subuh atau terbitnya fajar soddiqi. Sedangkan imsak (menahan) yaitu 10 menit sebulum subuh adalah peringatan agar hati-hati. Pada waktu imsak, bahkan disunnahkan minum air sebagai tanda mengakhirkan sahur. Jika makan sahur belum selesai, maka disunnahkkan untuk mempercepat. Waktu terbitnya fajar sebagai awal puasa, juga disebut jelassnya benang putih dari benang hitam, mengandung arti bahwa puasa juga wajib berusaha membedakan antara vang haq dengan yang batil.
tsumma atimmuu asy-shiyaama ilaa al laili: batas akhir puasa adalah malam atau tenggelamnya matahari atau pada waktu maghrib. Wajib menjaga puasa sesempurna mungkin. Sempurnanya puasa yaitu puasa lahir dan batin. Secara lahir yaitu tidak makan, minum dan hubungan suami istri. Juga tidak mengunakan anggota badan untukyang dimurkai oleh allah. Misalnya;tidak menggunakan mata untuk melihat tayangan yang dibenci oleh allah, tidak menggunakan mulut untuk menggunjing, dan sebagainya. Sedangkan secara batin,kita selalu dzikir kepada allah, maha kuasa-nya, maha agung-nya, dan sebaginya secara batin kita mengekang hawa nafsu cinta dunia.wajib berusaha mencontoh puasanya orang khususul khusus, yaitu hatinya tidak pernah lepas dari mengingat allah.
Wa laa tubaasyiruu hunna wa antum ‘aakifuuna fii al masaajidi: haram saling menyenangkan antara suami istri (misalnya:ciuman)pada waktu I’tikaf (berdiam diri) dimasjid. Diqiyaskan dengan masjid, haram berbuat cabul atau  porno meskipun antara suami istri di tempat umum. Ayat ini juga berarti mengandung hukum sunnah (disukai) pada waktu bulan puasa I’tikaf (berdiam diri) di masjid. Akan tetapi, untuk perempuan, disyaratkan tidak menimbulkan fitnah.
            Wajib menghormati masjid hanya untuk mengagungkan allah saja, tidak untuk urusan duniawi, walaupun halal. Makruh (dibenci) menggunakan masjid untuk jual beli, tidur dan sebagainya kecuali ada tempat khusus untuk itu. Bahkan, hukumnya bisa meningkat menjadi haram jika dengan niat melecehkan masjid.
Tilka huduudu aloohi fala taqroobuhaa: wajib sangat hati-hati dan selalu mengagungkan hukum-hukum allah dengan menghindari sejauh-jauhnya apa yang dilarang allah. Misalnya; tidak  mengeluarkan kata-kata yang menghinakan hukum-hukum allah, meskipun hanya bergurau contoh lain, menghindari mendekati zina dengan cara: tidak mencatat atau memberikan nomor hp pada lawan jenis, bahkan tidak  memiliki hp.
Kadzaalika yubayyinu alloohu aayaatihii linnaasi: wajib yakin bahwa ayat-ayat Allah sudah jelas, sehingga wajib berusaha memahami dan melaksanakannya dengan sungguh-sungguh dan semaksimal mungkin.
La’allahum yattaquuna: wajib berusaha memahami dan melaksanakan ayat-ayat Allah dengan tujuan agar dijadikan orang taqwa oleh Allah.