Minggu, 04 September 2016

Nama : Muhamad Mukhlisin
Smt : VI E
Nim : 2013.112.01.2301
Makul : Qurany / Tafsir Amali
Dosen Pembimbing : Team

1.      Qur’an Surat Albaqoroh Ayat : 107
öNs9r& öNn=÷ès? žcr& ©!$# ¼ã&s! à7ù=ãB ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur 3 $tBur Nà6s9 `ÏiB Âcrߊ «!$# `ÏB <cÍ<ur Ÿwur AŽÅÁtR ÇÊÉÐÈ      
 Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah? dan tiada bagimu selain Allah seorang pelindung maupun seorang penolong. (Q.S al baqoroh : 107)
2.      Arti Perkata
7ù=ãB
kerajaan

&s!
Kepunyan
!$#
allah
cr&
Sungguh
Nn=֏s?
Kamu mengetahui
öNs9r&
Tidakkah
`ÏiB
Dari
Nà6s9
Bagimu
$tBur
Dan tiada
ÚöF{$#
Bumi
r
Dan
Nºuq»yJ¡¡9$#
Langit
ŽÅÁtR
Seorang penolong
Ÿwur
Dan tidak
<cÍ<ur
bagimu dan
`ÏB
Dari
!$#
Allah
crߊ
Selain

3.      Qosidah Ilmu / Lagu Qurany
Qosidah ilmu atau lagu qurany yang berkaitan dengan ayat ini adalah qosidah ilmu vol iii yang berjudul kuberlindung
KUBERLINDUNG
(Sholatun Bissalamil Mubiini)
Kuberlindung pada penguasa subuh
Berlindung pada tuhannya manusia 2x
Reef;
Dari jahatnya yang tuhan cipta
Jahatnya malam, sihir dan yang dengki 2x
Berlindung pada sang pemelihara
Penguasa dan sebahan manusia 2x
Dari jahat bisikan tersembunyi
Pada jiwa, dari jin dan manusia 2x
4.      Tafsir Amali :
A lam ta’lam anna allaha : kita menghindari tidak mengetahui hal tentang allah atau tidak berkemauan ma’arifat pada allah.
Lahuu : 1. Kita banyak inget bahwa bagi allah kekuasaan dilangit dan dibumi. 2. Kita lihat sesuatu maka inget siapa pemiliknya dan segala sesuatu pemiliknya adalah allah.
Mulku assamawati : kita memperbanyak inget bahwa dilangit ada penguasanya yaitu allah, sehingga ada permasalahan apapun di langit menghaturkanya pada allah.
Wa al ardi : kita memperbanyak inget bahwa dibumi ada penguasanya yaitu allah, sehingga ada permasalahan apapun dibumi menghaturkannya pada allah.
Wa maa lakum min duuni allahi : kita tidak mengadukan urusan kepada selain allah.
Min waliyyin : 1. Kita hanya berlindung pada allah saja dalam segala permasalahan. 2. Kita sadari bahwa tidak ada yang melindungi kita kecuali allah.
Wa laa nahsihriin : kita tidak mintak tolong kepada selain allah, kita hanya mintak tolong pada allah saja, dzat yang maha penolong.
5.      Tafsir Jalalain :          
Ayat 107 (Tidakkah kamu mengetahui bahwa milik allah lah kerajaan langit dan bumi) sehingga dia dapet berbuat terhadap keduanya menurut yang dikehendakinya (dan tiada bagimu selain allah) (dari) hanya sebagai tambahan (seorang wali) seorang pelindung yang akan melindungimu (dan tidak pula seorang pembela) yang akan menghindarkan siksa jikadateng menimpa
6.      Reprensi Lain
Dan firman allah swt : alam ta’lam annallaha ‘alaa kulli syaiin qodiirun alam ta’alam annallaha lahuu mulkus samawati wal ardi wa maa lakum min duunillahi miwwaliyyiw wala nasir (“Tidakkah engkau mengetahui bahwa sesungguhnya Allah maha kuasa atas segala sesuatu ? tidakkah engkau mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaannya Allah ? dan tidak ada bagi kalian selain selain Allah seorang pelindung maupun seorang penolong. “)
Imama Abu ja’far bin jarir rahimahullah mengatakan penapsiran ayat tersebut adalah sebagai berikut : “Hai Muhammad, tidakkah kah engkau mengetahui bahwa hanya aku (Allah) pemilik kerajaan dan kekuasaan atas langit dan bumi. Didalamnya aku putuskan segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Ku dan disana aku mengeluar kan perintah dan larangan dan juga menaskh, mengganti serta merubah hokum hokum yang Aku berlakukan ditengah tengah hamba-Ku jika aku menghendaki”
Lebih lanjut abu ja’far mengatakan, ayat itu meski ditujukkan kepada nabi Muhammad untuk membertahu keagungan Allah swt, namun sekaligus hal itu dimaksudkan untuk mendustakan orang orang yahudi yang mengingkari naskah (penghapusan) hokum hokum taurat dan menolak kenabian isa as dan Muhammad saw. Karna keduanya dating dengan membawa beberapa perubahan dari sisi allah untuk merubah hokum hokum taurat. Maka allah memberitahukan kepada mereka bahwa kerajaan dan kekuasaan atas langit dan bumi ini hanyalah milik-Nya , semua mahluk ini berada dibawah kekuasaan-Nya. Mereka harus tunduk dan patuh menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Dia mempunyai hak memerintah dan melarang mereka, menaskah, menetapkan, dan membuat segala sesuatu menurut kehendaknya.
Berkenaan dengan hal tersebut penulis (ibnu katsir) katakana, yang membawa orang yahudi membahas masalah naskah ini adalah semata mata karna kekufuran dan keinginannya terhadap adanya naskah tersebut. Menurut akal sehat, tidak ada suatu hal pun yang melarang adanya naskah dalam hokum hokum allah ta’ala, karna dia dapat memutuskan segala sesuatu sesuai dengan kehendaknya-Nya, sebagaimana dia juga dapet berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya. Yang demikian itu juga telah terjadi didalam kitab kitab dan syariat syariat-Nya yang terdahulu. Minsalnya, dahulu Allah swt. Membolehkan nabi adam mengawini putrinya dengan putranya sendiri, tetapi setelah itudia meng haramkan hal itu. Dia juga membolehkan nabi nuh setelah keluar dari kapal untukmemakan semua jenis hewan, tetapi setelah itu Dia menghapus semua penghalalan sebagiannya. Selain itu dulu menikah dua saudara putriitu diperbolehkan bagi isra’il (nabi ya’qub) dan anak anaknya tetapi hal itu diharamkan didalam syariat.


Daftar pustaka

Tafsir amaly juz 1
Tafsir jalalain
Qosidah ilmu vol iii



Tidak ada komentar:

Posting Komentar