Nama : Muhamad Mukhlisin
Smt : VI E
Nim : 2013.112.01.2301
Makul : Qurany / Tafsir Amali
Dosen Pembimbing : Team
1. Qur’an Surat Albaqoroh Ayat : 107
öNs9r& öNn=÷ès? cr& ©!$# ¼ã&s! à7ù=ãB ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur 3 $tBur Nà6s9 `ÏiB Âcrß «!$# `ÏB <cÍ<ur wur AÅÁtR ÇÊÉÐÈ
Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit
dan bumi adalah kepunyaan Allah? dan tiada bagimu selain Allah seorang
pelindung maupun seorang penolong. (Q.S al baqoroh : 107)
2.
Arti Perkata
7ù=ãB
kerajaan
|
&s!
Kepunyan
|
!$#
allah
|
cr&
Sungguh
|
Nn=֏s?
Kamu
mengetahui
|
öNs9r&
Tidakkah
|
`ÏiB
Dari
|
Nà6s9
Bagimu
|
$tBur
Dan
tiada
|
ÚöF{$#
Bumi
|
r
Dan
|
Nºuq»yJ¡¡9$#
Langit
|
ÅÁtR
Seorang penolong
|
wur
Dan
tidak
|
<cÍ<ur
bagimu dan
|
`ÏB
Dari
|
!$#
Allah
|
crß
Selain
|
3.
Qosidah Ilmu / Lagu Qurany
Qosidah ilmu atau lagu qurany yang
berkaitan dengan ayat ini adalah qosidah ilmu vol iii yang berjudul
kuberlindung
KUBERLINDUNG
(Sholatun Bissalamil
Mubiini)
Kuberlindung pada
penguasa subuh
Berlindung pada tuhannya
manusia 2x
Reef;
Dari jahatnya yang tuhan
cipta
Jahatnya malam, sihir dan
yang dengki 2x
Berlindung pada sang
pemelihara
Penguasa dan sebahan
manusia 2x
Dari jahat bisikan
tersembunyi
Pada jiwa, dari jin dan
manusia 2x
4.
Tafsir Amali :
A
lam ta’lam anna allaha : kita menghindari tidak mengetahui
hal tentang allah atau tidak berkemauan ma’arifat pada allah.
Lahuu
:
1. Kita banyak inget bahwa bagi allah kekuasaan dilangit dan dibumi. 2. Kita
lihat sesuatu maka inget siapa pemiliknya dan segala sesuatu pemiliknya adalah
allah.
Mulku
assamawati : kita memperbanyak inget bahwa dilangit
ada penguasanya yaitu allah, sehingga ada permasalahan apapun di langit
menghaturkanya pada allah.
Wa
al ardi : kita memperbanyak inget bahwa dibumi
ada penguasanya yaitu allah, sehingga ada permasalahan apapun dibumi
menghaturkannya pada allah.
Wa
maa lakum min duuni allahi : kita tidak mengadukan
urusan kepada selain allah.
Min
waliyyin : 1. Kita hanya berlindung pada allah saja
dalam segala permasalahan. 2. Kita sadari bahwa tidak ada yang melindungi kita
kecuali allah.
Wa
laa nahsihriin : kita tidak mintak tolong kepada selain
allah, kita hanya mintak tolong pada allah saja, dzat yang maha penolong.
5.
Tafsir Jalalain
:
Ayat
107 (Tidakkah kamu mengetahui bahwa milik
allah lah kerajaan langit dan bumi) sehingga dia dapet berbuat terhadap
keduanya menurut yang dikehendakinya (dan
tiada bagimu selain allah) (dari)
hanya sebagai tambahan (seorang wali)
seorang pelindung yang akan melindungimu (dan
tidak pula seorang pembela) yang akan menghindarkan siksa jikadateng
menimpa
6.
Reprensi Lain
Dan
firman allah swt : alam ta’lam annallaha ‘alaa kulli syaiin qodiirun alam
ta’alam annallaha lahuu mulkus samawati wal ardi wa maa lakum min duunillahi
miwwaliyyiw wala nasir (“Tidakkah engkau mengetahui bahwa sesungguhnya Allah
maha kuasa atas segala sesuatu ? tidakkah engkau mengetahui bahwa kerajaan
langit dan bumi adalah kepunyaannya Allah ? dan tidak ada bagi kalian selain
selain Allah seorang pelindung maupun seorang penolong. “)
Imama
Abu ja’far bin jarir rahimahullah mengatakan penapsiran ayat tersebut adalah
sebagai berikut : “Hai Muhammad, tidakkah kah engkau mengetahui bahwa hanya aku
(Allah) pemilik kerajaan dan kekuasaan atas langit dan bumi. Didalamnya aku
putuskan segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Ku dan disana aku mengeluar kan
perintah dan larangan dan juga menaskh, mengganti serta merubah hokum hokum
yang Aku berlakukan ditengah tengah hamba-Ku jika aku menghendaki”
Lebih
lanjut abu ja’far mengatakan, ayat itu meski ditujukkan kepada nabi Muhammad
untuk membertahu keagungan Allah swt, namun sekaligus hal itu dimaksudkan untuk
mendustakan orang orang yahudi yang mengingkari naskah (penghapusan) hokum
hokum taurat dan menolak kenabian isa as dan Muhammad saw. Karna keduanya dating
dengan membawa beberapa perubahan dari sisi allah untuk merubah hokum hokum
taurat. Maka allah memberitahukan kepada mereka bahwa kerajaan dan kekuasaan
atas langit dan bumi ini hanyalah milik-Nya , semua mahluk ini berada dibawah
kekuasaan-Nya. Mereka harus tunduk dan patuh menjalankan perintah dan menjauhi
larangan-Nya. Dia mempunyai hak memerintah dan melarang mereka, menaskah,
menetapkan, dan membuat segala sesuatu menurut kehendaknya.
Berkenaan
dengan hal tersebut penulis (ibnu katsir) katakana, yang membawa orang yahudi
membahas masalah naskah ini adalah semata mata karna kekufuran dan keinginannya
terhadap adanya naskah tersebut. Menurut akal sehat, tidak ada suatu hal pun
yang melarang adanya naskah dalam hokum hokum allah ta’ala, karna dia dapat
memutuskan segala sesuatu sesuai dengan kehendaknya-Nya, sebagaimana dia juga
dapet berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya. Yang demikian itu juga telah
terjadi didalam kitab kitab dan syariat syariat-Nya yang terdahulu. Minsalnya,
dahulu Allah swt. Membolehkan nabi adam mengawini putrinya dengan putranya
sendiri, tetapi setelah itudia meng haramkan hal itu. Dia juga membolehkan nabi
nuh setelah keluar dari kapal untukmemakan semua jenis hewan, tetapi setelah
itu Dia menghapus semua penghalalan sebagiannya. Selain itu dulu menikah dua
saudara putriitu diperbolehkan bagi isra’il (nabi ya’qub) dan anak anaknya
tetapi hal itu diharamkan didalam syariat.
Daftar pustaka
Tafsir amaly juz 1
Tafsir jalalain
Qosidah ilmu vol iii
Tidak ada komentar:
Posting Komentar